Muharrikdaie

Menulis untuk mengerakan jiwa jiwa

Kelukaan


Mentarbiah manusia tidak cukup hanya sekali tetapi harus berkali kali, berminggu minggu dan bertahun tahun dan ianya memerlukan ruang dan waktu yang panjang.

Terkadang ada yang luka dan terluka. Kadang ada yang rajuk dan merajuk. Kadang ada yang lari dan datang balik. Kadang ada yang lari dan tak datang datang. Kadang ada yang dulu bersifat ‘happening’ tapi setelah mufarakah dan datang balik, ia menjadi pendiam seperti sang sufi yang sedang beruzlah.

Itulah yang selalu kita lihat didalam skrin halakah tarbiah ini. Sebab itu manusia yang menarbiah dan ditarbiah wajib sangat bersabar dan kebal serta tahan lasak!

Dalam waktu yang panjang itu jugalah bukan saja mutarabbi buat silap malah murabbi juga buat silap. Tidak konsisten. Lemah dan futur.

Murabbi pun ada yang ‘lari malam’ kerana stress dan tension dengan sikap mutarabbinya. Kata P Ramlee ini bukan cobaan tapi betul betul. Kerana murabbi juga manusia yang punya keterbatasannya.

Begitulah sukarnya ‘amaliyut tadayyun’ , amaliyah tarbawiyah dan amaliyut takwin itu berjalan sepertimana proses pertumbuhan manusia didalam rahim.

Setiap kita harus ingat, output tarbiah kita bukan untuk menjadikan kita malaikat atau insan kamil tetapi untuk menjadikan kita sebagian manusia yang dapat melaksanakan masuliyah insan dan masuliyah dakwahnya untuk mengisi ruang dan waktu mengislah manusia untuk mentaati Allah.

Justeru, para mutarabbi jangan hanya bergantung kepada murabbi semata. Kamu juga harus berusaha membantu diri kamu dan membantu usaha murni murabbi kita dengan menguatkan tarbiah zatiyah kita untuk merealisasikan kehendak tarbiah dan kehendak ruang zaman yang kita hidup ini.

Ingat, tarbiah kata Muhammad Qutb adalah ‘seni menciptakan manusia’.

Maka kita wajib mentarbiah diri kita dan orang lain dengan memandu ruh, akal dan jasad ini supaya benar benar menjadi manusia akhirat dan menjadi hamba kepada rabbNya.

Barulah kita menepati keseniannya.

Ahukum fillah, Alfakir

#muharrikdaie

One response to “Kelukaan

  1. epalmanis April 8, 2019 at 1:36 pm

    Setuju sgt. Ayat Allah juga menjadi teman, memujuk hati yang kelukaan, menjahit hati terobek dengan janji-janji dari firmanNya dan sabda RasulNya. Ikhlas kan kami wahai Allah..

Leave a comment